Thursday, July 5, 2018

Budidaya Oyong/Gambas

Oyong atau dimaksud juga gambas Tanaman itu termasuk juga dalam famili Cucurbitaceae, datang dari India, tetapi sudah menyesuaikan dengan baik di Asia Tenggara termasuk juga Indonesia. Sisi yang bisa dikonsumsi dari tanaman itu yaitu buah muda, manfaat yang lain diantaranya serat bunga karangnya (sisi dalam buah tua) dipakai untuk sabut, daunnya dipakai untuk lalab atau bisa pula dipakai untuk obat untuk pasien demam.

PERSYARATAN TUMBUH 
Tanaman oyong adalah tanaman satu tahun serta tumbuh dari dataran rendah sampai dataran tinggi, bisa ditanam di sawah atau di tegalan. Tanaman itu termasuk juga tanaman memanjat/merambat. Tanaman oyong memerlukan iklim kering, dengan ketersediaan air yang cukup selama musim. Lingkungan tumbuh yang ideal untuk tanaman oyong yaitu di daerah yang bersuhu 18-24oC, serta kelembapan 50-60%. Tanaman oyong toleransi pada beragam type tanah, nyaris seluruhnya type tanah pas ditanami oyong. Untuk memperoleh hasil yang maksimal, tanaman itu memerlukan tanah yang subur, gembur, banyak terkandung humus, beraerasi serta berdrainase baik, dan memiliki pH 5, 5-6, 8. Tanah yang paling ideal untuk budidaya oyong yaitu type tanah liat berpasir, contohnya tanah latosol, aluvial, serta podsolik merah kuning (PMK).

BUDIDAYA TANAMAN 
1. Varietas 
Varietas yang disarankan yaitu San-C, Ping-Ann, Miriam, san-C No. 2 (asal Known You Seed, Taiwan), serta Samson. Keperluan benih setiap hektar sekitar 5-10 kg.

2. Pembuatan Benih 
Untuk menghasilkan benih sendiri bisa dikerjakan dengan lakukan panen oyong lebih kurang 110 hari sesudah semai (di dataran tinggi) ditandai dengan buah yang sudah berwarna coklat, kering, serta bijinya berwarna hitam. Buah dipotong melintang, bijinya dikeluarkan, dibungkus kertas serta dikeringkan sampai kandungan air 8%. Biji disimpan dalam stoples yang tertutup rapat yang sudah di isi desikan berbentuk arang atau abu sekam.

3. Persemaian 
Oyong diperbanyak dengan biji. Benih oyong bisa ditanam segera di lapangan dengan memakai beberapa beberapa atau teralis untuk tempat merambatnya sulur. Jika rambatan belum siap serta persediaan benih terbatas, benih bisa disemaikan dahulu memakai kantung plastik hitam yang berdiameter 5 cm yang di isi 2 benih/kantung. Media yang dipakai untuk persemaian berbentuk media pupuk kandang digabung dengan tanah dengan perbandingan 1 : 1. Bibit bisa dipindah ke lapangan pada usia 15-21 hari atau sesudah berdaun 3-5 helai.

4. Pemrosesan Tanah

  • System lubang tanam 

Tanah dicangkul hingga gembur. Lalu di buat lubang tanam dengan ukuran 200 cm x 60 cm atau 200 cm x 100 cm. Masukkan pupuk kandang 1-2 kg/lubang tanam.

  • System bedengan 

Tanah dicangkul sampai gembur, lalu di buat bedengan dengan ukuran lebar 260 cm, panjang sesuai dengan kondisi tempat, tinggi 30 cm, serta jarak antar bedengan 60 cm. Lubang tanam di buat dengan ukuran 200 x 60 cm atau 200 x 100 cm lalu masukkan pupuk kandang 1-2 kg/lubang tanam.

  • System guludan 

Tanah dicangkul hingga gembur, buat guludan selebar 60 cm, tinggi 30 cm, serta panjang sesuai dengan kondisi tempat dengan jarak antar guludan lebih kurang 140 cm, lalu masukkan pupuk kandang 1-2 kg/lubang tanam.

5. Penanaman serta pemupukan 
Benih ditanam dengan cara segera atau lewat pesemaian. Apabila ditanam dengan cara segera, masukkan biji oyong sejumlah 2-3 butir setiap lubang tanam, lalu tutup dengan tanah setebal 1-1, 5 cm.

Sepanjang satu musim tanam, dikerjakan pemupukan dengan pupuk buatan NPK (16 : 16 : 16) 300 kg + Urea 100 kg per hektar. Pemupukan dikerjakan ketika tanam, 2, 4, 6 serta 8 minggu sesudah tanam dengan dosis semasing seperlima ukuran dari keseluruhan dosis yang disarankan. Pemasangan rambatan atau beberapa beberapa dikerjakan waktu tanaman berusia 10-15 hari sesudah tanam. Para-para dapat berupa huruf A, setengah lengkung, lengkungan atau persegi panjang.

6. Pemeliharaan 
Pemeliharaan tanaman oyong yang umum dikerjakan yaitu pemangkasan daun, jika daun terlampau rimbun, penyiraman serta penyiangan.

7. Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) 
OPT utama yang menyerang tanaman oyong diantaranya kumbang daun, ulat grayak, ulat tanah, lalat buah, busuk daun, embun tepung, antraknos, layu bakteri serta virus mosaik. Ingindalian OPT dikerjakan bergantung pada OPT yang menyerang. Apabila mesti memakai pestisida, pakai pestisida yang relatif aman sesuai sama referensi serta pemakaian pestisida sebaiknya pas dalam penentuan type, dosis, volume semprot, saat aplikasi, interval aplikasi dan langkah aplikasinya.

8. Panen serta Pascapanen
Pemanenan oyong bisa dikerjakan berkali-kali. Panen pertama dikerjakan ketika tanaman berusia 40-70 hari sesudah tanam. Tanda-tanda umum buah oyong yang siap dipanen diantaranya yaitu buah memiliki ukuran maksimum, tak terlampau tua, belum memiliki serat, serta gampang dipatahkan. Produksi oyong tiap-tiap tanaman meraih 15-20 buah serta 8-12 ton per hektar. Buah oyong gampang rusak hingga pengemasan yang baik sangatlah dibutuhkan untuk perpanjang daya taruh, terlebih bila untuk pengiriman jarak jauh. Pada suhu 12-16oC, buah oyong dapat disimpan hingga 2-3 minggu.

No comments:

Post a Comment